Management Braga klarifikasi Atas penangkapan Black yang membawa Ekstasi Dari THM Evo Stars

Abadinews.net Pematangsiantar – Penangkapan pemuda pada hari Rabu tgl 17 pukul 02:00 wib yang dituding pengedar ekstaxi di THM Braga atas nama Imanuel Y.W. alias black sebagai pengedar di Braga adalah informasi yang tidak benar ,ketika pihak management cafe Braga & Bar bernama Agus menjelaskan kepada wartawan Abadinews.Net, bahwa Imanuel bukan lah bagian dari manajemen Braga melainkan seorang pengunjung.

Lalu dia juga mendapatkan obatan tersebut dari THM Evo Stars yang berada di jalan lintas Parapat bekas studio 21, itu pun dia lakukan atas suruhan dari seorang Wanita yang minta di belikkan ucap Agus.

 

Pengklaiman oleh pihak lain yang menyebutkan penangkapan Imanuel Y.W. alias black yang di sebut pengedar pil ekstasi di Braga adalah tidak benar. manager Braga bernama Agus ,menegaskan bahwa pihak manajemen Braga sama sekali tidak perna menyediakan obat obatan Atau yang di sebut inex pil ekstasi di dalam Braga.

 

“Terkait dengan pemasangan police line yang di lakukan oleh pihak tim inafis yang bekerjasama dengan satuan polres narkoba Pematangsiantar di anggap sangat tidak berdasar.

Sebab di THM Braga sendiri sama sekali tidak perna menyediakan obat-obatan atau pil ekstasi. Namun obat obatan yang di ketahui di dapatkan dari saudara Imanuel alias Black oleh pihak kepolisian melainkan di dapatkan dari lokasi hiburan malam Evo Stars,bukan di dapatkan atau di beli dari Braga,tegas ucap manager Braga “Agus”.

 

“Sambungnya,Kita dari dulu sama sekali tidak perna menyediakan obat-obatan bang. Kita hanya menjual minuman bang disini. Boleh lah di cek kedalam ,perna ga kita perdagangan pil ekstasi secara legal tegas Agus”.

 

Selain itu, penanggung jawab di Braga’a ini merasa kesal lantaran Polisi memasang Garis Polisi (Police Line) usai penangkapan tersebut.

 

“Yang saya kesalkan polisi memasang Police Line disini, seperti ada peristiwa besar saja disini. Ekstasi itu dibeli dari Evo, penjualnya juga ditangkap di Evo, tapi kenapa disana tidak di pasang Police Line ucap Agus dengan gestur wajah yang kesal”.

 

Kemudian menolak lupa,pada waktu lalu penyergapan oleh tim satuan narkoba di THM koin bar Beberapa waktu lalu. Ada di temukan di dalam Koin Bar yang ditangkap membawa pil ekstasi. mengapa tidak ada pemasangan police line yang di lakukan oleh satuan narkoba Siantar di Koin Bar dan THM Evo Stars….?

Bukan kah ini bentuk diskriminatif yang dilakukan oleh tim satuan narkoba Siantar kepada management Braga kata Agus.

 

“Kami menilai tindakan yang di buat oleh tim inafis yang bekerjasama dengan satuan narkoba Siantar adalah bentuk diskriminatif terhadap Braga, tutup Agus”.

 

Sampai berita ini dirilis dan di naikkan, Kasatnarkoba belum memberi balasan hasil konfirmasi awak media Abadinews.net dinihari… (Tim/red)

 

 

Cari data sendiri, Keong !!!.