Abadinews.net/Tapanuli Selatan,Ustad Muhammad Arkan Harahap Adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Ponpes Dar Ibnu Arrizah Pargarutan, Pesantren ini sempat di kunjungi oleh seorang pendakwah kondang,Ustad Abdul Somad,
Kali ini juga Ustad muhammad Arkan Harahap merupakan, Salah satu Dewan hakim dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) Ke 55 tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel),yang diselenggarakan di kecamatan Tano Tombangan(Tantom),
Ustad Arkan mengungkapkan bahwa, Pada MTQ N kali ini dilaksanakan di Lapangan Kelurahan Panabari, Kecamatan Tano Tombangan Angkola (Tantom Angkola) Kabupaten Tapanuli Selatan itu, akan berlangsung selama 3 hari sampai penutupan pada, Sabtu (18/3)
Kemudian ia menjelaskan, penyelenggaraan MTQ N Ke 55 kali ini sangat meriah dan unik, ke unikan yang saya maksud terkait dengan tempat, lokasi atau daerahnya, ungkapnya kepada wartawan, Sabtu, (18-03-2023),
Dimana kecamatan Tantom dikenal dengan masyarakat nya lebih dari 70% menganut agama Kristen, dan masyarakat disini cukup toleran dan welcome dalam menyambut kedatangan tamu tamu yang hadir dari daerah lain. Ujarnya ”
Ia menceritakan, Tantom Angkola hampir sama secara kultur dengan daerah Sipirok, masyarakat nya hidup harmoni ,rukun dan berdampingan secara turun temurun, keberagaman itulah yang membuat indah, hingga tercipta saling menjaga.
Alasan saya sebut bahwa masyarakat disini Toleran,sebelum acara, sewaktu acara sampai hari ini,Teman -teman kita dari Kristiani yang membantu kita, mereka membantu kita seolah tak ada jarak keyakinan,tempat tidur para tamu, mereka siapkan,teman-teman kita ini juga menjaga kita hingga malam,bahkan anak -anak teman-teman kita ini, ikut juga dalam penyelenggaraan acara pembukaan MTQ N ke 55 ini, tuturnya ”
Ia menambahkan, Pernah dengar cerita, ada mahasiswa di padang ,asal tantom meninggal dunia karena disengat listrik? kemudian Mahasiswa ini awalnya agama Kristen, tapi sudah sempat masuk islam di padang, setalah itu almarhum dibawa ke rumah orang tuanya di tantom ini,
Mendegar cerita itu, kami datang bersama Forkopimda, MUI dan Kemenag ke rumah duka, sesampainya dirumah duka, kami menceritakan status dari almarhum, bahwa almarhum sudah sempat masuk Islam sebelum meninggal dunia, yang dimana pemakaman almarhum ini kiranya bisa dilaksakan secara islami,
Kemudian orang tua almarhum alhamdulillah merespon dan berlapang dada, memberikan anaknya ini, dikebumikan secara islami, bahkan orang tuanya menawarkan pembiayaan penguburan dari almarhum, subhanallah dengan meneteskan air mata kami terharu, jiwa besar yang ditunjukkan orang tua almarhum ini. Ucapnya haru”
Lalu, dengan santun kami menjawab, bahwa biaya pelaksanaan dari penguburan jenazah ini tidak ada.hingga akhirnya pelaksanaan penguburan almarhum ini di lakukan secara islam. Pungkasnya “tentu ini suatu toleransi yang luar biasa. Pungkasnya”
Terpisah, dewan hakim lain juga menceritakan, bahwa ia di undangan utusan dari propinsi, ia menginap di SMK 1 Tano Tombangan Angkola, dimana Kepala Sekolah dan guru -gurunya sangat ramah dan baik sekali pak, Padahal kutanya mereka beda keyakinan dengan saya, akan tetapi saya di jagain sampe malam.”saya terharu pak ungkanya dengan rasa haru”(red)