Abadinews.net-Simalungun , Polsek Silau Kahean Resort Simalungun diduga tutup mata dan telinga terhadap aktivitas bandar judi tebak angka Rajon. Pasalnya, sampai saat ini, Rajon yang dikenal bandar judi togel terbesar di wilayah hukum Polsek Silau kahean itu seolah kenal hukum dan cukup bebas mengoperasikan bisnis judi tanpa hambatan apapun dari pihak berwenang.
Padahal, sesuai undang undang, yang tercantum dalam pasal 303 tentang perjudian sudah sangat jelas dikatakan dilarang. Namun pihak berwenang dalam hal ini Polsek silau kahean selaku penegak hukum seolah enggan untuk menindak bandar judi bernama Rajon tersebut.
Hal ini pun menimbulkan tanda tanya publik tentang kinerja Kapolsek dan Kanitreskrim Polsek silau kahean. Ada apa dengan Polsek Silau kahean?.
Seperti penuturan seorang warga bermarga purba, bahwa sampai saat ini, Rajon sang bandar judi togel masih bebas menjajakan bisnis judi togel.
“Sampai sekarang Rajon bandar judi togel tak tersentuh Polsek Silau kahean, malah semakin berkembang karena bandar lainnya telah tutup,” sebut purba.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk lokasi penjualan kupon judi togel yang di kelola Rajon makin ramai.
“Simpang opat dusun gotting Nagori tani, sangat ramai pelanggan judi Rajon. Bahkan omsetnya sekarang sudah mencapai belasan juta setiap putaran. Dan dalam satu hari ada tiga putaran yang dimainkannya, yaitu, putaran Sidney, Singapura dan Hongkong malam. Jika ditotal dalam sebulan Rajon meraup omset hingga ratusan juta rupiah,” tuturnya.
Ironisnya, untuk memuluskan peredaran judi togel Rajon, Pihak Polsek silau kahean diduga ada menerima setoran atau upeti dari Rajon setiap bulannya.
“Rajon aman karena informasinya dia diduga memberikan suap ke Kanitreskrim dan Kapolsek Silau Kahean. Kami dengar Kanitreskrim dan Polsek terima setoran tiap bulan,” ujar purba yang diamini Saragih.
Untuk itu, warga mendesak Kapolres Simalungun segera mengevaluasi jabatan Kanitreskrim dan Kapolsek Silau kahean karena diduga telah memelihara bandar judi.
“Kami minta Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Melalui Kapolres Simalungun secepatnya mengevaluasi Kanitreskrim dan Kapolsek Silau kahean. Karena jika bapak Kapolres Simalungun AKBP Coky Sentosa Meliala tidak segera melakukan tindakan, maka kami selaku warga yang resah dengan Perjudian ini patut menduga bahwa pihak polres juga kecipratan untung,”
Sebenarnya, sambungnya, Jika tidak segera ditindak, yang paling kami khawatirkan akan meningkatkan kriminal seperti pencurian hasil pertanian masyarakat nantinya, tutupnya.
Saat awak media mengkonfirmasi melalui pesan whatsapp Kepada Kapolres simalungun AKBP Coky Sentosa Meliala belum memberikan tanggapan.
Begitu juga saat Kapolsek silau kahean AKP J.H. Sinaga, SH,di konfirmasi awak media belum juga memberikan tanggapan.Team red