Abadinews.net/Sekolah merupakan tempat pelaksanaan belajar mengajar serta wadah untuk siswa-siswi memperoleh pelajaran, sekolah adalah tempat pembentukan karakter bagi siswa-siswi yang sangat mempengaruhi perkembangan kognitif dan efektif siswa-siswi.
Sarana prasarana gedung sekolah merupakan salah satu hal yang sangat prioritas, dimana kenyamanan bagi guru dan siswa-siswi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), namun hal ini tidak di rasakan di SMPN I Hatonduhan yang berada di desa Tangga Batu (Simalungun).
Gedung sekolah yang seyogyanya berfungsi sebagai tempat dimana terjadinya proses belajar dan mengajar antara siswa dan guru berinteraksi merupakan modal dasar yang harus tersedia untuk penyelenggaraan sekolah tersebut, tetapi apa yang terjadi bila keadaan ruangan kelas yang rusak, jamban/toilet ,wastafel cuci tangan yang semuanya tidak berfungsi,yang menelan anggaran ratusan juta tetapi sia-sia.
Menurut warga setempat ke awak media (Minggu 30/04/2023),”padahal pembangunan proyek wastafel dan jamban/toilet itu belum lama di kerjakan bang, tetapi sampai sekarang belum berfungsi dan hanya menghabiskan uang anggaran saja, sementara ruang kelas yang berdekatan dengan jamban/toilet yang tidak lagi berpintu, jelas baunya mengganggu kegiatan belajar mengajar,” Terang Bang M S (inisial).
“Mungkin karena ibu kepsek itu udah mau pensiun, kabarnya bulan Mei ini beliau sudah pensiun,makanya semua fasilitas sekolah yang rusak di abaikan bang, seolah tidak jadi prioritas buatnya perihal pembenahan dan perawatan fasilitas yang ada di sekolah ini,” Ucap Bang MS lagi.
Terpisah saat awak media meminta penjelasan via whatsapp ke ibu Tiarlin Simamora selaku kepala sekolah SMPN I Hatonduhan,sangat di sayangkan kalo nomor whatsapp tidak aktif.
Tidak sampai di situ, awak media lanjut berkomunikasi dengan pihak korwil pendidikan kecamatan Hatonduhan,”akan kita sampaikan bila beliau sudah masuk sekolah nanti pak,”ucap Bapak Edyahman Purba ke awak media ( minggu 30/04/2023) . ( red)
