Abadinews.net-Pematang Siantar 16/10/2023 -Warung tuak di Sumatera Utara dan khususnya Di Kota Pematang Siantar sangat erat persaudaraan dilihat sari segi negatifnya Dari namanya saja, tuak berarti minuman beralkohol yang dapat membuat orang yang meminumnya menjadi mabuk ataupun membuat pusing.
Meski berkonotasi negatif, namun tidak semua kedai tuak memberi pengaruh buruk terhadap komunitasnya. Seperti yang terjadi di Kampung Kristen Kel Kristen Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar.
Di sini , sebuah kedai tuak bernama “Partukkoan Velina” dijadikan masyarakat setempat sebagai lokasi perkumpulan untuk membahas budaya, adat istiadat, yang dapat memberikan kontribusi positif.
Adapun Pengurusnya Partukkon Velina (KSB) Adalah R.Hutapea Sebagai Ketua , Radot Manik Sebagai Sekretaris , Emy Pakpahan Sebagai Bendahara.
Partukkoan dalam bahasa Batak berarti wadah untuk berkomunikasi dan bermusyawarah. Sedangkan Velina, diambil dari nama anak Ronald Napitupulu pemilik warung Sekretariat Partukkoan Velina yang terletak di Kampung Kristen Kel Kristen Kec Siantar Selatan Kota Pematang Siantar ,
Biasanya orang menganggap kedai tuak itu cuma untuk tempat orang mabuk, Tapi kami membuatnya menjadi tempat untuk bisa berkontribusi positif kepada masyarakat, kata Ronal Napitupulu yang juga pemilik Warung Partukkoan Velina.
Perkumpulan Partukkoan Velina yang berlokasi di jalan Narumonda Atas Kel Kristen Kecamatan Siantar Selatan Pematang Siantar ini telah didirikan selama 3 tahun.
Perkumpulan ini memiliki badan pengurus, yang dipilih melalui musyawarah mufakat.
Partukkoan ini juga mengadakan rapat setiap tiga bulan yang fokusnya adalah berkontribusi positif kepada masyarakat dan menciptakan dampak posiitif yang baik.
Bahkan tidak sulit untuk bergabung dalam perkumpulan ini. Syarat minimalnya di kasih Hati dan pikiran yang serius , paling utama harus hadir dalam pertemuan setidaknya dua kali dalam satu bulan agar tetap terhubung silatutahmi sesama pengurus atau pun anggota Partukkoan Velina.
Ronald Napitupulu menjelaskan, perkumpulan juga ini memiliki tabungan/Kas bersama yang digunakan untuk memberikan dukungan saat ada anggota yang tengah mengalami kebahagiaan atau duka.
Kami bahkan merayakan/menghadiri hari pernikahan Pengurus/anggota atau pun keluarga dari Pengurus/Anggota dengan mengirimkan hadiah berupa papan bunga sebagai tanda solidaritas kepada anggota, Begitu juga Untuk acara dukacita tetap melakukan kegiatan untuk menghadiri acaranya dan tetap memberikan sumbangan spontanitas sebagai ganti krans bunga,Sebut Ronald Napitupulu kepada Awak Media Abadinews.net.
Saat ini, pengunjung atau anggota Partukkoan Velina didominasi oleh warga yang bermukim di Jalan Narumonda hingga ke Jalan Kabanjahe.
Kami ingin memperluas jangkauan partukkoan ini di Siantar, ungkap Ronald Napitupulu
Selain itu, Partukkoan Velina tidak membatasi anggota berdasarkan suku, ras, agama atau usia. Mereka mengundang siapa saja yang memiliki pemahaman dan keinginan untuk bergabung.
“Anggota saat ini sangat beragam, termasuk yang terlibat dalam pengurus partai politik dan juga anggota masyarakat biasa,” ungkap Ronald Napitupulu.
Meskipun anggota yang terdaftar saat ini sekitar 40 orang dan membayar kewajiban setiap bulannya sekitar Rp 60.000 , namun sebenarnya, kata Ronald Napitupulu, lebih banyak yang terlibat, karena yang terdaftar adalah yang rajin menabung.
“Tahun depan, kami berencana dan melakukan untuk terlibat dalam lebih banyak kegiatan gotong-royong ke masyarakat. Siapa pun yang ingin bergabung dan berkoordinasi dengan kami, kami siap untuk membantu,” katanya.
Ronald Napitupulu menambahkan, komitmen Partukkoan Velina untuk mempererat tali persaudaraan di kota ini, menjadikan kedai tuak sebagai simbol kebersamaan dan kolaborasi positif dalam kehidupan sehari-hari.
“Sehingga pandangan negatif masyarakat terhadap kedai tuak bisa berubah menjadi tempat yang produktif dan penuh dengan nilai sosial,” Himbaunya